Pesan itu disampaikan di sela-sela kunjungan memenuhi undangan World Bank, di Amerika Serikat (AS), selaku Menteri Agraria dan Tata Ruang.
“Tolong terus perjuangkan status Palestina, agar perdamaian bisa lebih cepat hadir,” kata AHY, lewat keterangan tertulisnya, Minggu (12/5).
Kepala Badan Pertanahan Nasional itu juga menyampaikan pesan yang sama pada forum temu diaspora dan mahasiswa Indonesia di New York, sebagai respons atas perkembangan di AS belakangan.
Mulai menguatnya aksi protes mahasiswa Columbia University, dukungan moral warga AS kepada nasib warga Palestina, hingga sikap tegas Pemerintah AS terhadap operasi militer Israel di Gaza.
"Jika situasi ini didiamkan, semakin tidak jelas arah perdamaian,” katanya.
AHY menceritakan, berdasar pengalamannya sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di perbatasan Israel-Lebanon, eskalasi konflik di wilayah perbatasan itu memang sering tidak menentu.
“Para pemimpin dunia harus ikut bersuara. Israel sudah terlalu jauh,” tandasnya.
Karena itu AHY mengajak semua pihak terus mengawal terwujudnya proses perdamaian. “Jika terjadi perang, rakyat yang jadi korban,” kata AHY yang pernah kuliah di sejumlah kampus di AS itu.
Salah satu agenda diplomasi Indonesia, kata dia, harus difokuskan mengawal proses perdamaian melalui forum-forum multilateral. “Terus serukan perdamaian, Palestina harus kembali bangkit,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: