Menurut Analis Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, hal ini memunculkan spekulasi tentang dampaknya terhadap Pilkada Serentak yang akan datang.
"Tokoh-tokoh yang sudah masuk DPR itu sangat mungkin enggan atau takut masuk lagi ke dalam perhelatan Pilkada, karena harus mundur dari DPR padahal baru dilantik," katanya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/5).
Dengan kekosongan kursi politik di tingkat daerah, sosok yang akrab disapa Hensat itu memprediksi bahwa Pilkada Serentak akan dipenuhi dengan kotak kosong.
"Kerugiannya mungkin kita akan menemukan banyak sekali kotak kosong ya dalam Pilkada nanti karena ketakutan itu untuk masuk," kata Hensat.
Meski begitu, founder Lembaga Survei Kedai Kopi itu meyakini fenomena kotak kosong tidak akan terjadi di Jakarta. Justru banyak tokoh yang berlomba-lomba untuk menjadi Gubernur Jakarta.
"Gara-gara kotak kosong atau banyak tokoh yang memang sudah masuk ke DPR kemudian enggan untuk maju berkontestasi jadi nama-nama alternatif tuh mulai muncul," tandasnya.
BERITA TERKAIT: