Pernyataan itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (6/5).
“Semua orang bisa membaca posisi ideologis dan sosial politik semua mantan presiden. Kalau mau jujur, di antara mereka kadang ada persoalan komunikasi yang terkesan terputus. Dan itu tidak mudah dijalin kembali,” katanya.
Meski begitu Saleh mengatakan partainya tetap menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih yang diusung PAN pada Pilpres 2024.
“Tapi kami tetap mendukung semua agenda Prabowo. Semua yang baik harus tetap diupayakan terwujud. Hasilnya, nanti kita lihat. Yang penting berusaha dan berdoa dulu,” kata Ketua DPP PAN itu.
Sebelumnya Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan rencana membentuk Presidential Club berisi para mantan presiden RI yang masih hidup.
Tujuannya, kata dia, agar para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.
Dahnil juga mengatakan, Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia bisa kompak dan rukun untuk turut berpikir dan bekerja bagi kepentingan rakyat, terlepas dari perbedaan pandangan maupun sikap politik.
Dia meyakini, pada saatnya Prabowo pasti bertemu para mantan presiden itu.
“Insyaa Allah pada waktunya, pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan pak Jokowi, pak SBY dan bu Megawati,” katanya.
BERITA TERKAIT: