"Saat ini ada 301 keluarga yang akan segera direlokasi, karena selama ini mereka berpenghidupan di sekitar Gunung Ruang yang berpotensi terdampak secara langsung dari erupsi," kata Menteri ATR.
"Sehingga, keputusan pemerintah dalam rapat terbatas yang dipimpin Bapak Presiden Joko Widodo, kita ingin merelokasi masyarakat agar lebih aman," sambungnya.
Sosok yang akrab AHY itu pun harus terbang ke Bandara Djalaludin, Gorontalo, karena Bandara Sam Ratulangi, Manado, saat ini masih ditutup akibat abu erupsi Gunung Ruang.
Dari Gorontalo, AHY menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 4 jam untuk sampai Desa Modisi, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Pemerintah sudah menetapkan Desa Modisi itu sebagai lahan relokasi untuk permukiman warga pengungsi.
"Saya ingin meyakinkan apakah lahan yang dipersiapkan di Bolaang Mongondow Selatan sudah siap, statusnya sudah clean and clear, karena kita berharap relokasi segera bisa dilakukan," jelasnya.
Ketua Umum Partai Demokrat itu berkomitmen mempercepat proses administrasi pertanahan itu, agar relokasi dan pembangunan infrastruktur bagi warga pengungsi bisa segera dilakukan.
"Pemerintah harus segera hadir untuk memastikan masyarakat yang terdampak mendapat kepastian. Kita harus memberikan rasa aman, rasa kepastian kepada masyarakat. Mudah-mudahan bisa segera kita follow up dengan langkah-langkah selanjutnya," tutup AHY.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: