Kendati demikian, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani belum dapat memastikan berapa jatah kursi untuk Gerindra di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya belum ngitung," singkat Muzani saat ditemui di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (18/4).
Muzani menuturkan saat ini belum ada kepastian mengenai di mana saja posisi Gerindra dan parpol koalisi dalam pemerintahan lantaran masih tahap penggodokan.
"Belum ada angka pasti, belum ada posisi yang pasti, karena ini semua masih di-exercise ya, masih terus ‘ini pas atau nggak," jelasnya.
Golkar disebut-sebut meminta jatah lima kursi di kementerian. Namun, untuk Gerindra, Muzani belum dapat memastikan jumlahnya dan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo lebih tahu berapa jumlah yang akan diberikan kepada Partai Gerindra," ujarnya.
Ditanya soal posisi menteri koordinator (menko) bakal diisi kader parpol koalisi atau profesional, Muzani mengatakan tidak ada dikotomi mengenai posisi tersebut.
Pasalnya, selama figur partai atau profesional memiliki keahlian maka bisa didorong untuk menjadi menko.
"Kami menganggap bahwa tidak ada dikotomi antara profesional dengan orang partai politik. Orang partai politik bisa juga menjadi profesional karena sesungguhnya keahlian yang dimiliki oleh orang politik juga tidak kalah ahlinya dengan orang yang di bidang profesi tertentu," jelasnya lagi.
"Karena itu sekali lagi apa yang diajukan oleh pimpinan partai politik terhadap nama-nama itu kami menganggap orang-orang itu orang yang ahli dan profesional dalam bidangnya," tutupnya.
BERITA TERKAIT: