"Pasti ada (perputaran), jadi diperkirakan tahun ini 193 juta orang yang bergerak dan memang persentase pergerakan paling besar memang di Pulau Jawa," kata Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar dalam keterangannya Sabtu (6/4).
Lanjut Zaki, secara spesifik hal ini bisa terjadi bila setiap orang belanjakan uangnya kurang lebih Rp2 juta.
"Kalau rata-rata spendingnya Rp2 juta per kepala selama musim mudik jadi Rp380 triliun ini yang berputar kurang lebih di satu minggu sampai 10 hari memiliki daya ungkit yang cukup luar biasa buat perekonomian di Indonesia bisa di atas 1,5 persen dari pertumbuhan ekonomi," katanya.
Adapun sektor yang bakal menjadi tren belanja para pemudik masih didominasi oleh sektor pariwisata, food and beverage, serta transportasi umum.
"Biasanya di sektor-sektor food and beverage, sektor hotel, wisata semua di sana kan banyak dan sektor transportasi umum karena jaringan jalan tol yang sudah tersedia ini memudahkan orang untuk bergerak," kata Zaki.
Bila prediksi perputaran uang terjadi, maka akan berdampak bagi perekonomian daerah, seperti sektor UMKM. Terlebih, ini juga menjadi momentum pembenahan sektor ekonomi daerah pasca pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan perputaran uang ini tidak hanya di Pulau Jawa tapi di seluruh pulau di Indonesia," demikian Zaki.
BERITA TERKAIT: