Permintaan itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, sembari menyitir surat yang pertama kali diturunkan, yakni Al-Alaq. Di mana ayat pertama diawali kata Iqra yang berarti "bacalah".
Bagi pegawai Kemnaker, sebut Ida, hikmah ayat itu adalah, bahwa pegawai Kemnaker harus terus membaca berbagai literatur untuk mengembangkan diri, maupun membaca dinamika sosial yang sangat dipengaruhi teknologi dan informasi, agar pegawai Kemnaker dapat bekerja dinamis, mengikuti perkembangan zaman.
"Kita ini bersaing dengan teknologi dan informasi, kalau tidak siap akan kepontal-pontal, tidak akan bisa mengikuti perkembangan yang luar biasa," kata Ida, seperti dikutip dari Biro Humas Kemnaker, Kamis (28/3).
Sikap dinamis sangat diperlukan, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, lebih jauh, isu-isu terkait ketenagakerjaan juga sangat dipengaruhi perkembangan teknologi dan informasi.
"Perkembangan dinamika ketenagakerjaan juga luar biasa. Sebab itu, kemauan untuk terus membaca kondisi harus terus diperkuat," pintanya.
Ida juga berpesan kepada pegawai Kemnaker, khususnya yang beragama Islam, agar terus menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup dalam bekerja sehari-hari.
"Mari kita jadikan Alquran sebagai tuntunan hidup kita, tuntunan hidup di dunia dan akhirat," pesannya.
Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan beasiswa bagi ahli waris sejumlah pegawai Kemnaker, serta pengukuhan pengurus Masjid Baitul Latief. Acara juga diisi ceramah oleh KH Abdul Wahid Maktub.
BERITA TERKAIT: