Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai bahwa ucapan selamat dari para pemimpin dunia memiliki makna yang sangat penting dan strategis.
Menurutnya, ucapan selamat kepada Prabowo berdampak pada politik domestik yang memberikan semacam legitimasi secara informal meskipun KPU belum mengumumkan pernyataan resmi.
"Jadi memberi semacam makna simbolik, bahwa kemungkinan besar hasil quick count itu tidak akan berbeda jauh dengan hasil real count KPU," ujar Burhanuddin dalam keterangannya, Kamis (14/3).
Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, makna ucapan selamat itu dalam konteks dunia internasional, yaitu mengabarkan proses transisi kepemimpinan nasional tanpa menimbulkan gejolak, meskipun masih menunggu proses pelantikan hingga Oktober 2024.
"Sepertinya sudah ada persiapan di kalangan pemimpin dunia bahwa pasca Presiden Jokowi, Prabowo yang akan melanjutkan," katanya.
Beberapa pemimpin negara sudah memberikan selamat kepada Prabowo, di antaranya, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese; Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong; Perdana Menteri India Narendra Modi; Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim; dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.
Ucapan selamat juga datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin; Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak; Perdana Menteri Ceko Petr Fiala; Presiden Prancis Emmanuel Macron; serta Raja Yordania Abdullah II.
BERITA TERKAIT: