“Melalui digitalisasi, berbagai informasi mengenai kebudayaan Nusantara dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas. Berbagai tradisi dan adat istiadat yang mungkin sudah mulai dilupakan dapat diabadikan melalui berbagai media digital seperti video, foto, atau tulisan,” katanya seperti dilansir
Kantor Berita Politik RMOLSumutMeutya mengatakan bahwa kebudayaan nusantara merupakan warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Didalamnya terdapat keanekaragaman budaya, adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang menjadi bagian penting dari identitas nasional. Namun, dengan perkembangan globalisasi, keberadaan kebudayaan Nusantara semakin terancam.
“Digitalisasi seharusnya tidak menjadi alat yang merusak keaslian budaya, namun sebaliknya menjadi sarana untuk mengangkat dan melestarikan budaya yang ada. Oleh karena itu, peran digitalisasi menjadi penting dalam mempertahankan warisan budaya ini,” ujarnya.
Sependapat dengan Meutya Hafid, Praktisi Media Muhammad Yasin Gea juga menjelaskan bahwa digitalisasi juga memungkinkan adanya kolaborasi antarbudaya yang lebih luas.
“Melalui media sosial dan platform digital lainnya, berbagai komunitas budaya dari berbagai daerah dapat berinteraksi dan berbagi pengalaman mengenai kebudayaan mereka. Hal ini dapat memperkuat jaringan kebudayaan Nusantara dan memberikan dukungan yang lebih besar dalam upaya melestarikan keberagaman budaya di Indonesia,” ucapnya
Muhammad Yasin Gea menambahkan bahwa, melalui berbagai media digital, kebudayaan Nusantara dapat tetap hidup dan aktif, bahkan dalam era teknologi dan globalisasi.
“Namun, dalam menerapkan digitalisasi, perlu juga memperhatikan nilai-nilai keberagaman dan keaslian budaya untuk memastikan bahwa digitalisasi benar-benar menjadi alat yang membantu dalam melestarikan kebudayaan Nusantara,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: