Menurut pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubeidilah Badrun, pernyataan Grace Natalie itu bisa membawa persepsi otoritarian untuk berkuasa terus menerus.
"Karena membawa Indonesia makin tersesat dikerangkeng personal yang ambisius ingin berkuasa terus meskipun sudah tidak menjadi presiden. Ini tentu merusak praktik demokrasi," kata Ubeidilah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/3).
Ubeidilah memandang Presiden Jokowi merupakan biang kerok rusaknya demokrasi di Indonesia.
Oleh sebab itu, Ubeidilah menyesali pernyataan Grace Natalie yang mendorong Jokowi menjadi ketua koalisi.
"Narasi itu aneh karena faktanya justru Jokowi adalah biang persoalan. Sebab dengan partai yang membesarkanya saja Jokowi berkhianat hingga membuat PDIP terbelah arah politiknya," demikian Ubedilah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: