Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP Himmah), Abdul Razak Nasution, lewat pesan tertulis, di Jakarta, Sabtu (2/3).
"Pak Mendag harus mencari solusi terbaik buat rakyat, agar harga beras terjangkau. Yang harus dipahami, bahwa kenaikan harga beras berarti menyengsarakan rakyat," ungkapnya.
Sebagai menteri, Zulhas harus gerak cepat mencarikan solusi, jangan hanya sibuk menghadiri acara-acara seremoni.
"Pak Mendag Zulkifli Hasan, jangan buat malu Presiden Jokowi. Kalau memang ada mafia beras, tangkap dan usut tuntas," tegasnya.
Razak juga meminta El Nino tahun lalu jangan dijadikan alasan kelangkaan dan mahalnya harga beras. Rakyat tidak butuh alasan-alasan seperti itu. Yang diinginkan rakyat harga beras murah, titik.
Instruksi Presiden Joko Widodo sudah jelas, yakni memerintahkan jajarannya menyiapkan kebijakan untuk menyikapi tingginya harga beras di dalam negeri.
"Jadi, Pak Zulhas jangan lemah, pembantu presiden harus bisa membuat kebijakan terbaik untuk rakyat. Kalau ada mafia, segera berantas. Apalagi ini menjelang Ramadan," sambungnya.
Secara khusus, Razak juga meminta Satgas Pangan mengusut penyebab kenaikan harga beras. Harusnya pemerintah malu, masyarakat di berbagai daerah rela antri demi mendapat beras Bulog dengan harga murah. "Pertanyaannya, mau sampai kapan?" tandas Razak.
Sekadar info, kata dia, berdasar Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET (harga eceran) beras yang berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp10.900/kg medium. Sedang beras premium Rp13.900/kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Sementara, HET beras di Zona 2, meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, dipatok Rp11.500/kg medium dan beras premium Rp14.400/kg. Sementara di Zona 3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp14.800/kg.
BERITA TERKAIT: