Demikian pendapat Ketua Ikatan Aktivis 98 Immanuel Ebenezer dalam keterangannya yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/2).
Menurut Noel, sapaan Immanuel Ebenezer, jika banyak yang menganggap pemberian pangkat ini bersifat politis, maka harus dipahami bahwa meski secara resmi disematkan oleh Presiden Joko Widodo, inisiator pemberian pangkat istimewa ini sendiri datangnya dari institusi TNI.
"Kita tahu TNI tidak berada dalam posisi yang boleh berpolitik praktis, jadi marilah kita berpikir positif saja bahwa kenaikan pangkat ini adalah bentuk rasa terima kasih TNI kepada salah satu personel terbaiknya, yaitu Jenderal Prabowo Subianto," kata Noel.
Merespons anggapan bahwa pemberian pangkat istimewa ini adalah kebiasaan Orde Baru, Noel menegaskan bahwa hal itu keliru. Karena aturan yang menjadi dasar pemberiannya adalah UU Nomor 20 Tahun 2009 yang diluncurkan setelah reformasi.
Lagipula, sambung Noel, tidak hanya Prabowo Subianto yang menerima pangkat istimewa, namun ada nama sejumlah nama-nama tokoh militer lainnya, seperti Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono, Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan, Jenderal Hendropriyono, dan Jenderal Agum Gumelar.
"Jadi bisa dikatakan
wis wayahe Jenderal Prabowo Subianto atas pengabdiannya selama ini menerima penghormatan yang sama,"
Diketahui hari ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima penganugerahan Jenderal bintang 4 dari Presiden Joko Widodo yang diberikan di sela Rapat Pimpinan TNI-Polri di Gedung Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
BERITA TERKAIT: