Data ini merujuk pada hasil
real count (hitung cepat) di website KPU RI pada Kamis (15/2), pukul 16.32 WIB.
Jika keunggulan ini terus berlangsung hingga 20 Maret 2024, maka partai pimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu mampu mengukir sejarah di Aceh. Cak Imin sendiri merupakan cawapres dari Anies Baswedan, capres unggulan di Aceh.
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) berdasarkan hitung cepat Charta Politika memperoleh hasil 52,06 persen di Aceh. Sementara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh 45,78 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya 2,1 persen.
Apakah naiknya suara PKB di Aceh berkaitan dengan pasangan Amin, tentunya ini akan ada analisis lebih lanjut.
Sebelumnya, partai yang didirikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini tidak pernah memuncaki klasemen dalam perolehan suara legislatif untuk DPR RI di Aceh.
Partai yang kental dengan nuansa Nahdlatul Ulama ini dalam sejarah hanya Jawa Timur yang tercatat sebagai basis utamanya. Jika suara PKB teratas di Aceh, tak dipungkiri pengaruh
nahdliyin pun begitu kental dalam perolehan suara di Aceh.
Partai yang memperoleh suara terbanyak sementara berikutnya di Aceh adalah Golongan Karya (Golkar) 5.181 (16.64 persen), NasDem 3.390 (10.89 persen), PAN 3.063 (9.84 persen).
Selanjutnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2.330 suara (7.49 persen), Partai Gerindra 1.939 (6.23 persen), Partai Demokrat 1.861 (5.98 persen), PKS 1.720 (5.53 persen).
Kemudian, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 1.663 suara (5.34 persen), Partai Garuda 799 (2.57 persen), PKN 554 (1.78 persen), Hanura 446 (1.43 persen).
Lalu Partai Bulan Bintang (PBB) 235 suara (0.75 persen), Partai Buruh 232 (0.75 persen), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 215 (0.69 persen), Partai Gelora 165 (0.53 persen) Partai Ummat 136 (0.44 persen) dan Perindo 87 (0.28 persen).
BERITA TERKAIT: