Dia mengaku tak habis pikir saat ada laporan masuk terkait penggelembungan suara yang memenangkan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran hingga 800 suara. Padahal tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak lebih dari 300 suara.
“Semua TPS itu maksimal 300 suara, kok ada laporan seolah-olah ada Paslon mendapat 700-800 (suara)? Ini gila! Udah, ini Pemilu gila ini!” tegas OSO, usai rapat bareng TPN Ganjar-Mahfud dan para Ketum Parpol di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
Berkenaan dengan itu, OSO menegaskan, rakyat harus diberitahu tentang berbagai dugaan kecurangan terstruktur sistematis dan masif di Pilpres 2024 ini. Dia meyakini rakyat Indonesia menyaksikan hal itu.
“Kami berpihak kepada rakyat, kami gak mau rakyat dibohongi seperti itu. Nanti rakyat terbuka matanya, loh kok begini ya, ada daerah-daerah yang melaporkan ini merasa ‘Pak kami gak merasa milih si ini, kok yang menang ini ya pak? Kotak yang mana yang dibawa?’ Ini luar biasa. Rakyat harus berani mengungkapkan kebenaran, bukan pembenaran,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: