Menurut pegiat toleransi dan filantropi, Habib Haidar Alwi Shahab, pemimpin baik adalah sosok yang mampu meneladani akhlak para nabi.
"Calon pemimpin yang membawa kebaikan biasanya selalu dimusuhi, dijahati, dan dijatuhkan dengan berbagai cara seperti dialami para nabi utusan Tuhan di awal kenabiannya," kata Habib Haidar Alwi Shahab dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/2).
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) ini berujar, para nabi lebih memilih sabar dan membalas kejahatan dengan kelembutan meskipun terus dizalimi oleh musuh. Hal itu pun dapat diterapkan dalam memilih calon pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
"Pilihlah yang walau dizalimi beramai-ramai, walau ibaratnya air dan minyak bersatu untuk menyerang tapi ia tidak membalas bahkan malah akan merangkul pihak-pihak yang menzaliminya," jelasnya.
Merujuk politik di Indonesia, akhlak nabi ini pernah dicontohkan oleh Presiden Jokowi ketika memenangkan Pilpres 2019 lalu. Saat itu, kata Habib Haidar Alwi, Presiden Jokowi merangkul pesaingnya, yakni Prabowo Subianto masuk ke kabinet.
"Saya pribadi menilai akhlak rasulullah yang diteladani oleh Presiden Jokowi sekarang ada pada sosok Pak Prabowo," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: