Sebuah akun Tiktok bernama
@razhar06 mengunggah sebuah video berdurasi sekitar 6 menit 50 detik, memperlihatkan kondisi lokasi tempat pemungutan suara luar negeri (TPS LN) di sana ditutup.
Dalam rekaman, pemilik akun mengatakan, dia dan sejumlah WNI tidak dapat melakukan pencoblosan di London Kia Oval.
“Ada banyak WNI di sini yang tidak bisa melakukan voting,” katanya dikutip Kantor
Berita Politik RMOL, Selasa (13/2).
Sebelum cekcok dengan Ketua Penyelenggara Pemilihan Luar Negeri (PPLN) London, lelaki tersebut mengaku dikirimkan surat undangan mencoblos, dan di dalamnya diberitahukan jam terakhir pencoblosan adalah pukul 06.00 waktu setempat.
Akan tetapi, lelaki pemilik akun yang datang pada pukul 06.00 justru terhalang pintu pagar lokasi TPS LN.
"Woi!
Open the gate!" pinta lelaki itu berteriak bersama sejumlah rekan dan sejumlah WNI yang hendak memilih di balik pagar besi bewarna hitam.
Setelah itu, muncul seorang lelaki yang dia panggil sebagai Ketua PPLN, dan mulai meredam emosi sang lelaki dan juga beberapa orang lainnya.
"Komite mengatakan sudah tutup," ujar Ketua PPLN London.
Namun, si lelaki dan beberapa rekannya tidak terima, karena merasa memiliki hak memilih walaupun jauh dari tempat tinggalnya.
"Pak, kalau di jadwal kan jam 05.00-06.00," kata pemilik akun
@razhar06.Tetapi, Ketua PPLN beralasan bahwa pemilih yang datang mepet batas waktu pencoblosan tidak dapat diterima, karena mesti mendaftar ulang.
"Pendaftaran di atas jam 05.00 tidak kita terima," ungkapnya.
Di saat itu, sang lelaki makin geram, karena merasa tidak difasilitasi untuk menyalurkan hak pilih.
"Kami juga punya hak pilih," ujarnya berteriak.
Adu mulut sempat terjadi antara sang lelaki dengan Ketua PPLN London, hingga akhirnya muncul desakan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Sekarang Bapak mundur atau petugas keamanan akan mengamankan Bapak! Mau saya panggilkan polisi?" imbaunya.
Kendati begitu, dalam video terlihat situasi di mana Ketua PPLN dengan lelaki tersebut dan beberapa rekannya diajak masuk ke dalam gedung yang menjadi tempat pencoblosan.
Tetapi, mereka tetap tidak bisa mencoblos karena jadwal pencoblosan sudah habis.
BERITA TERKAIT: