Hal inilah yang mendasari Partai Demokrat yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sangat peduli dengan pengembangan SDM.
"Karena kami tidak ingin bangsa kita hanya menjadi konsumen saja," katanya saat menyampaikan pidato politik yang mengangkat tema Indonesia Maju, Rakyat Sejahtera, di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (6/2).
"Jika itu yang terjadi, maka kita akan dijajah oleh bangsa asing, dalam bentuk yang lain," sambung sosok yang akrab disapa AHY itu.
AHY memandang, tidak semua pemimpin tertarik untuk melakukan investasi SDM. Alasannya investasi sumber daya manusia tidak bisa dilihat dan dirasakan dalam jangka pendek.
"Akibatnya, karena tuntutan pragmatis elektoral para politisi kita tergoda untuk berinvestasi pada pembangunan fisik semata agar rakyat bisa langsung melihat hasil karya mereka dalam jangka pendek dengan tujuan terpilih kembali," ujar AHY.
Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan unggul dalam kompetisi global jika sumber daya manusianya produktif.
"Itulah mengapa, muncul kebijakan alokasi anggaran pendidikan 20 persen dari APBN; serta program-program seperti BOS, Bidikmisi, Beasiswa LPDP, Beasiswa Santri serta peningkatan kesejahteraan guru, yang dimulai pada era Presiden SBY, yang didukung penuh oleh Partai Demokrat," tandas AHY.
BERITA TERKAIT: