Analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah menilai fenomena ini merupakan tanda hilangnya kepercayaan para civitas akademika terhadap kepemimpinan Jokowi.
"Ini alarm besar pada pemerintahan Jokowi, ia tidak saja kehilangan kepercayaan dari kelas sosial ekonomi bawah, tetapi juga mendapat protes dari kalangan terdidik," kata Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/2).
Dedi menambahkan, tidak ada satu pun argumentasi pemerintah yang patut dibela terkait pesta demokrasi lima tahunan ini, lantaran dianggap sudah menabrak etika demokrasi.
"Tidak ada alasan untuk tetap membela Jokowi terkait upayanya merontokkan etika demokrasi kita," ujar Dedi.
Menurut Dedi, seharusnya Jokowi mundur dari jabatannya lantaran telah mengusung anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.
"Jokowi tidak saja wajib merasa malu, tetapi ia seharusnya mundur dari jabatan Presiden pasca putranya dideklarasikan sebagai cawapres," tutup Dedi.
BERITA TERKAIT: