Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mahfud Mundur Karena Kedepankan Etika dan Kepatutan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 02 Februari 2024, 10:06 WIB
Mahfud Mundur Karena Kedepankan Etika dan Kepatutan
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba/Istimewa
rmol news logo Jabatan Menteri Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tak lagi diembang Mahfud MD. Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 itu telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis (1/2).

Pengunduran diri ini disambut baik oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Terlebih Mahfud memutuskan mundur karena lebih mengedepankan etika. Meskipun secara regulasi seorang menteri boleh berkampanye, bahkan maju sebagai capres atau cawapres, dengan mengajukan cuti sementara.  

“TPN menyambut baik keputusan mundur Prof Mahfud selaku Menko Polhukam, sehingga beliau bisa fokus bahu-membahu bersama Mas Ganjar, dalam ikhtiar memenangkan Pilpres 2024, agar Indonesia memiliki pemimpin baru yang bisa memenuhi harapan rakyat banyak,” ucap Wakil Ketua TPN, Ammarsjah Purba, dalam keterangannya, Jumat (2/2).

“Tidak semua perilaku politik pejabat atau seseorang diatur Undang-undang, dalam konteks ini Prof Mahfud lebih menjunjung tinggi etika dan nilai kepatutan, itu sebabnya beliau memilih mundur ketimbang mengambil kesempatan cuti, meskipun ada ruang untuk itu,” sambungnya.

Disampaikan Ammar, Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, juga sangat mengapresiasi langkah mundur pasangannya itu. Bahkan, langkah Mahfud itu diharapkan jadi rujukan bagi pejabat publik yang lain untuk menghindari potensi konflik.

"Langkah yang dipilih Prof Mahfud, bisa dibaca sebagai catatan kritis bagi menteri yang terlibat langsung dalam kontestasi Pemilu 2024, dengan menjadi tim sukses salah satu pasangan, namun tidak mundur dengan berdalih ada regulasi yang memungkinkan untuk tetap menjabat,” tegas Ammar.

Begitupun dengan partai-partai pendukung koalisi dan TPN sangat menghargai keberanian Mahfud MD yang tidak silau dengan jabatan, bahwa kekuasaan atau jabatan bersifat sementara dan semuanya hanyalah amanah dari rakyat.

“Prof Mahfud sendiri berharap, mundurnya beliau bisa menjadi jaminan moral dan intelektual, agar pilpres berjalan adil dan jujur, bahwa Prof Mahfud sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” tutur Ammar.

Bagi TPN dan elemen relawan lainnya, terbebasnya Mahfud dari jabatan pemerintahan telah memberikan energi tambahan dan spirit baru untuk bersiap menghadapi putaran kedua Pilpres 2024. Keputusan mundurnya Mahfud menjadi berkah bagi para relawan dan pendukung paslon nomor urut 3.

"Masa depan demokrasi Indonesia sedang menghadapi ancaman serius, karena telah dirusak sendiri oleh penguasa, yang masih memiliki angan-angan politik dinasti," tegas Ammar.

“Saya pribadi sebagai bagian dari generasi aktivis mahasiswa era 1980-an, Pemilu dan Pilpres kali ini ibarat the last battle, pertaruhan terakhir. Apakah kita diam saja ketika demokrasi yang kita perjuangkan berdarah-darah sejak rezim Soeharto, saat ini justru diinjak-injak oleh rezim yang sedang berkuasa,” demikian Ammar. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA