Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, menuturkan, pengunduran diri Mahfud MD merupakan kritik moral, sebagaimana disampaikan Mahfud MD pada acara Tabrak Prof! di Semarang, beberapa waktu lalu.
“Ini kritik moral, protes moral terhadap apa yang kita lihat dari hari ke hari, betapa kekuasaan aparat dan fasilitas negara disalahgunakan secara sangat terbuka, sangat telanjang, sangat terang benderang, untuk mendukung Paslon tertentu,” kata Karaniya, da?am jumpa media, di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (31/1).
Dia juga menuturkan, keputusan Mahfud MD itu merupakan titik jengah terhadap pemerintah yang dianggap bekerja tidak sesuai amanat konstitusi.
“Nah, apalagi sekarang kita lihat, beberapa hari lalu, ada statemen yang memprihatinkan banyak orang, yang kemudian membuat.. oh kalau begitu, meski anda sedang menjabat sebagai pejabat negara, anda boleh saja memihak dan berkampanye,” selorohnya.
Menurutnya, pernyataan itu secara tidak langsung mengimplikasikan ada firewall antara kekuasaan, fasilitas negara, dan aparat negara, yang seharusnya menjamin keberlangsungan Pemilu yang jujur dan adil, tiba-tiba menjadi hilang.
“Kita semua tahu syarat utama dari Pemilu jujur adil itu adalah netralitas aparat atau tidak dibolehkannya penggunaan fasilitas negara untuk keperluan pemenangan dari Paslon tertentu,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: