Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno membantah pernyataan tersebut. Menurutnya, harga nikel yang terus turun akibat dari kondisi dunia yang tidak stabil.
"Over supply nikel itu yang saat ini terjadi di dunia itu bukan karena kita mengekspor terlalu banyak ya, ekspor kita itu terserap dengan baik di luar negeri, masalahnya memang saat ini mengalami pelemahan, pelemahan secara global, global demandnya itu agak melemah," ujar Eddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/1).
Di sisi lain, komitmen Prabowo-Gibran terhadap ketahanan nikel di Indonesia itu perlu diperkuat. Terlebih, saat ini Prabowo dan Gibran berencana melakukan moratorium dulu smelter nikel.
"Karena kalau kita tidak melakukan moratorium nanti pada saat kita menguasai pembuatan produksi baterai lima sepuluh tahun yang akan datang nikelnya sudah habis. Ini berbahaya," ujarnya.
Eddy kembali menegaskan bahwa pernyataan adanya kelebihan pasokan nikel di Indonesia dan tidak laku di pasaran dunia merupakan pernyataan yang tidak benar.
"Saya tegaskan lagi bahwa tidak benar over supply dari Indonesia yang membuat harga Nikel jatuh. Kira meminta supaya proses pemberian izin smelter itu kita stop dulu," tutupnya.
BERITA TERKAIT: