Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi mengurai beberapa alasan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu tinggi, bahkan berpotensi bisa menang satu putaran di Pilpres 2024.
"Kenapa suara Prabowo-Gibran hampir menyentuh 50 persen di seluruh lembaga survei? Pertama, modal suara Prabowo adalah suara pemilih 2014 dan 2019, dimana selisih suara dengan Jokowi tidak banyak," kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/1).
Ia memaparkan, pemilih Prabowo pada Pemilu 2014 sebesar 62 juta, dan pada Pemilu 2019 sebesar 68 juta, ada kenaikan pemilih.
Alasan kedua, ada penambahan modal suara pendukung Prabowo karena mendapat limpahan dari pendukung Jokowi. Hal ini terjadi karena Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang diusung PDIP mengambil sikap berseberangan dengan Jokowi, meski keduanya berasal dari satu partai.
"Ketiga, sikap Megawati, Ganjar, dan Anies (Capres nomor urut 1) membuat para pemilih, termasuk pemilih muda yang belum menentukan pilihan mendukung Prabowo," tandasnya.
BERITA TERKAIT: