Penolakan pada gerakan itu, datang aktivis mahasiswa Rumah Kebangsaan Jawa Timur, yang menilai tindakan tersebut merupakan kampanye hitam yang dapat merusak kualitas demokrasi di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Rumah Kebangsaan Firdaus Suudi mengatakan, selaras dengan komitmen nilai kebangsaan, sebagai mahasiswa intelektual harus melawan semua praktik kampanye hitam dan provokasi.
"Sebagai mahasiswa yang kritis, kami bersepakat tolak sekaligus melawan semua bentuk narasi kampanye hitam yang mengganggu stabilitas politik nasional," ujar Firdaus dalam keterangan tertulis, Jumat (12/1).
Menurutnya, aksi bagi selebaran yang dilakukan AJD juga bisa mengganggu stabilitas dan keharmonisan sosial di masyarakat.
"Karena kami yakin perbuatan tersebut akan memancing polarisasi di akar rumput, memecah belah, saling mengadu dan menyesatkan satu dengan yang lain," terangnya.
Dia menekankan, aktivis yang tergabung di Rumah Kebangsaan berkomitmen untuk menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai, dan jujur.
"Maka kami tegaskan black campaign inilah yang harus diamputasi, karena sudah pasti disusupi dengan narasi provokatif yang menyasar titik emosional pemilih," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: