Menurutnya, oknum partai yang mendukung pasangan calon presiden lain dianggap sebagai penyelundup.
"Ternyata penyelundupan barang ilegal tak hanya terjadi di dunia bisnis saja namun di tahun politik ini patut juga kita waspadai adanya penyelundupan dukungan politik," kata Aftoni kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/1).
Lebih Lanjut Aftoni mengatakan PPP tetap konsisten terhadap keputusan dukungan pilpres terhadap Ganjar-Mahfud yang sudah diputuskan secara kolektif kolegial melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VIII PPP.
Menurut dia, Rapimnas itu diikuti oleh pengurus DPP dan seluruh Pimpinan Wilayah PPP se-Indonesia. Oleh karena itu, keputusan itu harus ditaati oleh seluruh kader.
"Jika ada pihak-pihak yang mengatasnamakan PPP mendukung paslon lain berarti itu kader selundupan yang tidak paham AD/ART dan Peraturan Organisasi," ujarnya.
"Adapun Paslon yang menerima barang selundupan berarti tidak mematuhi standar etika politik dan ini bagian dari upaya politik pecah belah," sambungnya.
Aftoni yang juga menjabat sebagai Sekjen Gerakan Pemuda Kabah (GPK) sebagai organisasi sayap partai pemuda siap mengamankan putusan Rapimnas VIII PPP dan fokus pemenangan Ganjar-Mahfud.
"Elektabilitas Ganjar-Mahfud terus naik. Ada kepanikan lawan sehingga mengadu domba dan panik. Kami yakin Ganjar-Mahfud menang," tegasnya.
Sekjen GPK Aftoni menegaskan gangguan paslon lain ke internal. PPP menunjukkan adanya kepanikan terhadap kemenangan Ganjar-Mahfud. Mereka melakukan berbagai cara tanpa mempertimbangkan etika politik.
Sebagaimana diketahui, ada oknum pengurus partai yang mengatasnamakan Pejuang PPP mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Oknum tersebut telah dicabut keanggotaanya sehingga tak berhak membawa panji atau bendera partai kabah,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: