Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan DPD PKS dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Masing-masing DPK PKS mengirimkan Manajer Saksi Tingkat Daerah, Ketua Tim Tabulasi Tingkat Daerah, Ketua Tim Pendukung Keamanan Partai (TPKP) Tingkat Daerah, dan Ketua Tim Hukum dan Advokasi Partai (THAP) Tingkat Daerah.
Menurut Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan konsolidasi yang dilakukan dalam Pelatihan TFT ini sangat penting, untuk memastikan Pemilu berjalan jujur, adil, dan damai
Menurutnya, 2019 lalu, di saat banyak yang memprediksi PKS tidak lolos electoral treshold, kursi PKS hilang 20 persen.
"Kami menduga di Jatim, ada 2 dapil pusat yang hilang," katanya dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (9/1).
"Jika dulu saat kita diprediksi tidak lolos saja, banyak kursi yang hilang, apalagi di Pemilu 2024 mendatang yang tidak ada satupun lembaga survei yang berani mengatakan PKS tidak lolos," tambah pria yang kerap dipanggil Kang Irwan itu.
Menurutnya, bahkan saat ini ada lembaga survei yang menempatkan PKS di angka 11,8 persen.
Irwan mengaku, akhir-akhir ini sambutan masyarakat kepada PKS memang luar biasa. Mulai masyarakat biasa hingga para tokoh publik.
"Berbeda dengan 2019 lalu, kali ini memang beda, PKS makin dikenal di masyarakat. Tokoh masyarakat, kiai, habaib, purnawirawan banyak yang menyatakan dukungannya kepada PKS. Mereka siap berjuang untuk PKS. Beberapa tokoh itu juga maju menjadi caleg PKS," jelasnya.
Sambutan masyarakat dan tokoh publik inilah, ia melanjutkan yang membuat, suara PKS akan diperkirakan meningkat tajam.
Irwan menyampaikan, ada 3 rumus yang perlu dilaksanakan tim pemenangan saksi, yaitu cepat, lengkap dan akurat.
"Cepat. Siap bergerak cepat. Semakin cepat mengetahui suara kita berapa, kita akan memenangkan kontestasi pemilu. Lengkap adalah hal yang wajib dilakukan, artinya semua TPS harus lengkap. "Lalu Akurat. Percuma cepat, lengkap namun tidak akurat. Ketiganya harus ada," pesannya kepada puluhan peserta yang hadir.
BERITA TERKAIT: