Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DEBAT PILPRES 2024

Capai Target MEF, Ganjar Dorong Optimalisasi Peran BUMN

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 08 Januari 2024, 04:32 WIB
Capai Target MEF, Ganjar Dorong Optimalisasi Peran BUMN
Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo/Rep
rmol news logo Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mendorong belanja alutsista menjadi investasi pertahanan, yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pernyataan itu disampaikan Ganjar dalam Debat Capres Ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Menurut Ganjar, solusi ekonomi pertahanan untuk meningkatkan Minimum Essential Forces (MEF) yang kini sudah masuk Rencana Strategis (Renstra) ketiga tahun 2020-2024.

Capres yang diusung oleh PDIP, PPP, Hanura dan Perindo itu menyampaikan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen,  alokasi anggaran pertahanan dipatok sebesar 1-2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Saya ingin menyatakan dengan jelas bahwa pertumbuhan ekonomi 7 persen itu wajib, alokasi 1-2 persen wajib dari PDB untuk belanja pertahanan menjadi keharusan agar pertahanan kita kuat," ujar Ganjar.

Lanjut Ganjar, hal itu agar pertahanan Indonesia tidak tertinggal dan lebih kuat harus dilakukan melalui kebijakan anggaran pertahanan yang ditopang oleh pertumbuhan ekonomi.

Capres berambut putih itu menjelaskan, selain alokasi anggaran pertahanan sebesar 1-2 persen dari PDB, yang perlu ditata adalah belanja alutsista.

Ganjar menilai, belanja alutsista harus tepat dan menjadi investasi pertahanan, sehingga justru pembelanjaan terbesar sebaiknya dilakukan pada BUMN Pertahanan, yakni PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan PT LEN Industri (Persero).

"Belanja alutsista harus menjadi investasi pertahanan kita. Maka tank bisa dibuat Pindad, heli di PTDI, fregat (kapal perang) di PT PAL, dan siber di PT LEN. Kalau ini bisa kita optimalkan, rasa-rasanya apa yang ingin kita capai dari minimum essential forces akan tercapai," ungkap Ganjar.
 
Dia menyampaikan, melihat kebijakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk Tahun Anggaran 2024, MEF agak berat dicapai.

"Saya khawatir pertahanan kita makin mundur tidak ajeg dalam perencanaan. Ini menyulitkan, padahal kita perlu garda samudera untuk mengawal Indonesia dan Pertahanan Sakti 5.0," pungkas Ganjar.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA