Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengaku terkejut atas ketidakhadiran Ganjar dalam iklan PDIP, bahkan hingga di spanduk-spanduk para caleg partai tersebut.
“Iklan PDIP yang tidak melibatkan Ganjar Pranowo tentu mengagetkan. Sebab, Ganjar selain kader PDIP juga capres pilihan Megawati Soekarnoputri,” ujar Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/1).
Jamiluddin mengatakan, tidak adanya Ganjar di iklan PDIP, seolah memberi sinyal partai tersebut tidak yakin terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
“Karena itu, sulit dipahami bila PDIP beriklan tidak melibatkan Ganjar. PDIP seolah tidak yakin Ganjar mampu mendongkrak elektabilitas partainya,” ujarnya.
Padahal, lanjut Jamiluddin, sebagai capres yang diusung, idealnya Ganjar menjadi ikon partai berlambang banteng moncong putih.
“Ganjar seharusnya menjadi endorse untuk meningkatkan elektabilitas partainya. Jadi, dengan tidak dilibatkannya Ganjar dalam iklan, memberi kesan PDIP belum yakin capres yang diusungnya menjadi idola masyarakat,” ucapnya.
“Bisa jadi itu yang menjadi penyebab Ganjar tidak dijadikan model iklan PDIP,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: