Kendati demikian, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan tidak sekalipun pihaknya terpancing untuk membalas, tidak menyimpan kebencian, apalagi rasa dendam terhadap para penghujat tersebut.
"Fokus kita adalah memenangkan hati dan pikiran rakyat. Kita memilih untuk berkolaborasi dengan rakyat, dibandingkan berkompetisi dengan paslon lawan. Kita meyakini masyarakat Indonesia bisa menilai sendiri mana yang baik dan mana yang salah," kata Rosan dalam keterangannya, Kamis, (4/1).
Rosan mengambil pelajaran positif setelah melalui periode yang paling berat dalam masa kampanye itu, yakni pihaknya tetap bersikap positif, semakin bersemangat, semakin bersatu dan justru semakin memaafkan.
"Tapi ada kabar yang lebih baik lagi, yaitu rakyat Indonesia, sebagai yang paling berkuasa dan paling menentukan, terbukti semakin setuju dan mendukung perjuangan kita," ujar Rosan.
Lebih lanjut, mantan Ketua Kadin ini menyatakan karakter dan nilai utama yang dipegang oleh Prabowo-Gibran adalah bersikap positif, persatuan, keterbukaan, pembinaan dan fokus ke masa depan. Mendukung Prabowo-Gibran, tegasnya, berarti mendukung sebuah teladan yang penting sebagai budaya baru.
"Teladan di mana yang senior memberikan kesempatan yang besar kepada generasi milenial dan gen-Z untuk lebih terlibat dan bermanfaat seperti yang dicontohkan Bapak Prabowo Subianto. Dan budaya baru di mana yang muda harus bersedia menyiapkan diri apabila ada panggilan untuk berbakti kepada bangsa dan negara seperti yang dilakukan Mas Gibran Rakabuming Raka," kata Wamen BUMN ini.
Teladan dan budaya itulah, tambahnya, yang akan membawa bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045.
BERITA TERKAIT: