Dalam kunjungannya kali ini, Anies datang ke acara yang digelar di Islamic Center dengan tema "Am1nkeun Ciamis".
Di hadapan ribuan massa, Anies secara tegas menyampaikan bahwa upaya membangun dan menanamkan semangat perubahan dalam masyarakat adalah sebuah prioritas yang harus terus diperjuangkan bersama.
"Saya bersyukur bisa kembali hadir di Kabupaten Ciamis setelah pada November 2022 ke sini. Saat awal menggaungkan wacana perubahan, banyak orang yang tidak menginginkan wacana ini," kata Anies, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (4/1).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, ketika dirinya bicara perubahan, banyak sekali yang bilang jangan. Tetapi hanya segelintir orang yang merespons kata perubahan.
"Mereka yang mau dan merespons rencana perubahan adalah yang lemah, yang tersingkirkan, dan yang terkalahkan,” kata dia.
Bagi mereka, lanjut Anies, melihat perubahan sebagai harapan. Sedangkan mereka yang tidak menginginkan perubahan adalah yang merasakan kenyamanan.
"Mereka yang sedang merasa mapan lah yang tidak menginginkan perubahan," tegas dia.
Tapi apa yang terjadi, lanjut Anies, beberapa bulan ini seakan dipertontonkan bahwa negeri ini akan memasuki persimpangan jalan.
"Persimpangan jalan apa? Yakni persimpangan akan menjadi negara hukum atau negara kekuasaan.
Negara hukum, di mana penguasa dikendalikan oleh hukum. Sedangkan negara kekuasaan adalah di mana hukum dikendalikan oleh segelintir penguasa," papar Anies.
Anies menegaskan, dirinya maju pada Pilpres 2024 nanti hanya ingin Indonesia lebih adil dan makmur untuk semua kalangan, bukan hanya untuk sebagian orang.
“Kami ingin adil dan makmur untuk semua. Itu sebabnya, slogan kita adalah adil makmur untuk semua. Bukan hanya untuk sebagian orang saja,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: