Muhyiddin mengomentari kelakar Zulhas yang menyinggung perubahan sikap masyarakat, salah satunya diam tidak membaca 'amin' seusai surah Al Fatihah dilafalkan dalam salat berjamaah.
"Dilihat dari aspek hukum sudah masuk dalam kategori penistaan agama dan bagian daripada upaya memperolok serta mempermainkan agama demi kepentingan politik," ujar Muhyiddin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (20/12).
Terkait pernyataan Muhyiddin itu, Ketua Umum Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) Anhar Tanjung mendesak ada penjelasan sikap dari pribadi Muhyidin ataupun kelembagaan MUI.
"Kami meminta Kiai Muhyiddin Junaidi untuk mengklarifikasi pernyataan yang mengatasnamakan MUI menyebutkan Zulkifli Hasan telah menista Agama," ujar Anhar Tanjung dalam konferensi pers di halaman kantor MUI, Menteng, Jakarta, Sabtu (30/12).
Kata Anhar Tanjung, tanpa penjelasan dari Kiai Muhyiddin maka berpotensi menciptakan kondisi tidak harmonis di kalangan masyarakat.
Terpenting, lanjutnya, penjelasan dari pribadi dan lembaga juga demi menjaga kepercayaan publik akan netralitas MUI.
"Kami meminta MUI untuk bersikap netral demi menjaga keharmonisan, kerukunan dan kedamaian umat beragama," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: