Evaluasi debat kedua itu digelar tertutup, di Ruang Sidang Utama Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
Berdasarkan pantauan
Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, rapat evaluasi itu dipimpin Anggota KPU RI August Mellaz, dan turut dihadiri Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos dan Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU RI Eberta Kawima.
"Hari ini mendiskusikan segala hal untuk mengevaluasi pelaksanaan debat cawapres kedua," ujar Mellaz yang menjabat Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU RI.
Dalam rapat itu, turut hadir perwakilan tim kampanye dari pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pelaksanaan debat selanjutnya atau yang ketiga, dijadwalkan akan berlangsung pada 7 Januari 2024. Dimana, nantinya kontestan debat adalah 3 capres.
Namun, pada pelaksanaan debat kedua yang diperuntukkan bagi cawapres sepekan lalu, terdapat kritik dari masyarakat atas pelaksanaan yang berlangsung selama 2 jam.
Beberapa hal yang dikritik misalnya terkait penggunaan istilah tak umum berupa singkatan digunakan salah satu kontestan debat, saat bertanya kepada kontestan lain.
Kejadian itu berlangsung antara Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka dengan cawapres nomor urut, Muhaimin Iskandar yang kerap disapa Cak Imin.
Cak Imin ditanya Gibran tentang cara menaikkan SGIE Indonesia di tingkat global. Namun, Ketua Umum PKB itu mengaku tidak mengetahui apa itu SGIE.
Selain soal itu, KPU juga dikritik soal penggunaan 3 mic oleh cawapres. Bahkan ada yang menuding, terdapat alat bantu berupa earphone terpasang di telinga Gibran.
Namun, informasi yang disampaikan pakar telematika Roy Suryo itu dibantah KPU RI, dengan memastikan tidak ada alat bantu selain mic.
Adapun penggunaan 3 mic, diklaim KPU sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gangguan pada salah satu mic yang sudah disediakan.
BERITA TERKAIT: