"Saya minta tolong, kalau Pak Mahfud berjuang untuk rakyat harus bisa jadi wakil presiden. Harus dijadikan dulu, baru buat kita semua. Buat rakyat Probolinggo kabupaten maupun kota," kata Ketua Umum DPP Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo saat menghadiri acara Salawat Persatuan Indonesia yang digelar di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu malam (23/12).
Di hadapan ratusan jemaah yang menghadiri kegiatan tersebut, Hary menegaskan bahwa Mahfud merupakan sosok yang layak menjadi pemimpin Indonesia mendampingi Ganjar Pranowo untuk lima tahun ke depan.
Mengutip pernyataan mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang turut hadir, Hary mengemukakan sosok Mahfud telah memenuhi lima syarat calon pemimpin.
Kelima syarat menjadi pimpinan tersebut yakni memiliki ilmu yang tinggi, adil, tidak tamak, berani dan sehat secara mental.
Sementara itu, Mahfud mengaku memiliki hubungan batiniah dan mengetahui betul kiprah Ahmad Tanoesoedibjo ayah dari Hary Tanoesoedibjo.
"Kalau dengan hubungan batiniah kita, Bapak Hary Tanoesoedibjo ini adalah putranya Bapak Ahmad Tanoesoedibjo yang dulu mendirikan Masjid Cheng Ho yang sekarang sangat terkenal di Surabaya itu," kata Mahfud dalam acara tersebut.
Mahfud menyebut Ahmad Tanoesoedibjo merupakan penasihat senior dari organisasi Islam Tionghoa Indonesia.
Lebih pentingnya lagi, kata dia, Ahmad Tanoesoedibjo merupakan teman seperjuangan dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Beliau ini adalah teman kami, temannya Gus Dur sejak awal tahun 2000-an kami berjuang," kata Mahfud.
Selain itu, Mahfud menyebut Hary Tanoe menjanjikan ide baru dalam menyongsong Indonesia ke depan dengan membentuk Partai Perindo untuk memperjuangkan aspirasi rakyat melalui jalur politik.
"Bapak Hary Tanoesoedibjo ini, menjanjikan sebuah ide baru bagi Indonesia masa depan kita yaitu Indonesia yang bersatu, bersatu itu di dalam keberbedaan kita. Makanya disebut Partai Perindo, agar kita ini bersatu," kata Mahfud.
BERITA TERKAIT: