Menurutnya, pihak-pihak yang melakukan perusakan dan menghilangkan baliho Ganjar-Mahfud sedang menunjukkan ekspresi kepanikan.
Pasalnya, lebih dari 70 baliho yang dipasang pada dini hari, untuk menyambut kedatangan Mahfud MD, paginya hilang. Mulai keluar Tol Serang hingga Cidahu, Pandeglang, arah menuju pondok pesantren milik ulama kharismatik Banten, Abuya Muhtadi.
“Kami melihat ada yang khawatir, karena Buya Muhtadi, ulama terkemuka di Banten, yang sangat berpengaruh dan didengarkan masyarakat, itu sudah menyampaikan maklumatnya mendukung pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Bonnie, saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/12).
Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang merasa khawatir, karena Mahfud MD diterima luas masyarakat Banten, bahkan oleh Abuya Muhtadi, ulama terkemuka yang memberikan dukungan kepada Ganjar-Mahfud.
“Jadi ada pihak yang memang khawatir, cemas, takut kalau keberpihakan atau dukungan dari Abuya Muhtadi itu mendatangkan efek elektoral cukup besar bagi Ganjar-Mahfud di Banten,” kata sejarawan itu.
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, sependapat dengan Bonnie Triana, bahwa ada pihak-pihak tertentu yang merasa gerah dengan gerakan rakyat.
“Ya sangat clear ya, ada pihak yang khawatir dengan gerakan rakyat. Jadi, intimidasi justru menghadirkan solidaritas dari rakyat. Meskipun baliho-baliho Ganjar-Mahfud dilepas dengan cara-cara seperti itu,” pungkas Hasto.
BERITA TERKAIT: