Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos berpendapat, Anies dan Ganjar tidak seharusnya mengungkit putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap uji materiil batas usia capres-cawapres kepada Prabowo dalam debat.
"Seharusnya debat pilpres ini memberikan tambahan data dan fakta untuk lebih menyempurnakan setiap kekurangan dan kelemahan masing-masing, bukan ajang gagah-gagahan," ujar Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/12).
Menurut sosok yang kerap disapa Biran itu, gaya komunikasi saling serang tidak laku lagi dijual ke publik. Sebab, substansi dalam pelaksanaan debat adalah menggali visi, misi, dan program para kandidat untuk pemerintahan ke depan.
"Debat adalah ajang para capres untuk meyakinkan rakyat, bahwa mereka benar-benar layak menjadi pemimpin," katanya.
Maka dari itu, penulis buku "Komunikasi Politik 7 Presiden RI" itu menyarankan Anies dan Ganjar untuk fokus memperluas cakupan suaranya.
Sebab, Biran mencatat hasil beberapa survei yang menyebutkan elektabilitas Anies dan Ganjar yang di bawah 20 persen, terbilang lebih rendah dari jumlah pemilih yang belum menetapkan pilihan atau
undecided voters, misalnya Litbang Kompas yang mencatatkan 28 persen.
"Angka
undecided voters ini tentu lebih tinggi dari hasil survei Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 16,7 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 15,3 persen," demikian Biran menguraikan.
BERITA TERKAIT: