Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos mengatakan, BSSN merupakan salah satu lembaga pemerintah yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Siber bentukan KPU.
Selain BSSN, dia menyebutkan lembaga lain yang tergabung dalam Satgas Siber, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), dan Cyber Crime Mabes Polri.
"BSSN (tugasnya) mitigasi, Mabes Polri melakukan investigasi, sejauh apa bocornya," ujar Betty kepada wartawan, Rabu (13/12).
Koordinator Divisi Data dan Informasi itu menjelaskan, alur pengusutan kebocoran data yang diduga bersumber dari KPU itu.
"Jadi kalau BIN itu ngawasin dari mana, BSSN dari mana, nanti kalau ada masalah, Mabes yang akan menilik satu-satu," urainya.
Oleh karena itu, Betty menyebut saat ini belum ada hasil investigasi, karena prosesnya masih berjalan.
"Jadi kami sudah berkoordinasi dengan BSSN, dengan Mabes secara rutin untuk mengecek dugaan kebocoran itu, dan menyimpulkan bahwa saat ini sedang kerja-kerja investigasi oleh Mabes," demikian Betty menambahkan.
Kebocoran data pemilih sebanyak 252 juta data yang diduga bersumber dari data yang dipegang KPU diakibatkan peretasan.
Peretasan dilakukan oleh hacker beranonim Jimbo pada pertengahan November lalu, dan belum tuntas diinvestigasi KPU bersama Satgas Siber yang dibentuknya.
BERITA TERKAIT: