Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menerangkan, pihaknya menelusuri mulai dari kronologis kebocoran data hingga sumber data yang diretas oleh hacker beranonim Jimbo.
"Kita sekarang lagi buat koordinasi untuk itu, kebocorannya di mana, apakah betul di KPU, kan belum tentu juga ini," ujar Bagja kepada wartawan, Jumat (8/12).
Anggota Bawaslu RI dua periode menyatakan, pendalaman dugaan kebocoran data pemilih yang diduga berasal dari data yang dimiliki KPU, dilakukan bersama pihak yang ahli.
"Kami masih koordinasi dengan teman-teman yang punya kemampuan untuk mendeteksi itu (masalah kebocoran data pemilih)," ungkap Bagja menegaskan.
"Apakah juga betul di Dukcapil, itu juga harus kita cek, harus duduk bersama," sambungnya.
Lebih lanjut, Bagja memastikan akan mengungkap hasil penelusuran masalah kebocoran data pemilih kepada publik.
"Ini kami lagi koordinasi dengan Cyber Crime Mabes Polri," demikian Bagja menambahkan.
BERITA TERKAIT: