Dua catatan itu, terekam dalam survei Indopol Survey bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, yang dilakukan pada medio 6-12 November 2023.
Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto, dari sisi ekonomi, kondisi kesejahteraan keluarga mengalami tren negatif sejak bulan Juni 2023. Tepatnya, hanya 66,86 persen responden mengaku sejahtera, atau turun dari periode Juni sebesar 70,72 persen.
"Faktor penyebabnya adalah kenaikan harga barang pokok, kemudian pasar sepi atau pendapatan turun, karena di PHK dan kenaikan harga BBM," ujar Ratno dalam keterangan tertulis, Senin (27/11).
Kata Ratno lagi, kepuasan publik terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia juga mengalami penurunan 7,2 persen sejak bulan Juni 2023. Yakni, dari 60,48 persen menjadi 53,3 persen.
"Begitu pula dengan pelaksanaan demokrasi di Indonesia mengalami tren menurun sebesar 6,29 persen, dari 74,11 persen menjadi 67,82 persen," kata Ratno.
Sementara itu, masih kata Ratno, evaluasi kinerja pemerintah Jokowi-Maruf pada bulan November 2023 ini, kepuasan terendah berada pada bidang pembukaan lapangan kerja yang berimplikasi pada meningkatnya pengangguran meningkat.
"Tepatnya respon yang memberikan catatan pada masalah lapangan kerja yang kurang baik 49,76 persen, serta penanganan pengangguran dan kemiskinan di angka 49,44 persen," pungkasnya.
Pengambilan sampel dengan cara
multistage random sampling, berjumlah 1.240 responden. Responden dilakukan wawancara tatap muka atau
face to face interview.
Margin of error ditetapkan sebesar ± 2,85 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: