"Yang dikhawatirkan oleh wakil presiden adalah jangan
sampai melakukan boikot yang salah alamat," kata Jurubicara Wakil
Presiden, Masduki Baidlowi dala keterangan tertulisnya, Sabtu (25/11).
Pemerintah,
kata dia, berencana mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh
kementerian terkait, seperti perdagangan, industri dan ekonomi untuk
memberikan bimbingan mengenai produk-produk yang diboikot.
Sebab
Wapres khawatir, gerakan boikot yang salah sasaran berdampak pada
peningkatan tingkat pengangguran. Hal tersebut berkaitan dengan potensi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mungkin terjadi akibat gerakan
boikot.
"Jadi saya harus dipilah mana pemboikotan itu mesti
dilakukan, mana negara yang juga selama ini berdiplomasi dengan baik.
Tetapi di sisi yang lain, jangan menimbulkan korban-korban yang tidak
kita inginkan bersama," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua
Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengamini gerakan BDS dilakukan
untuk melemahkan perekonomian Israel. Gerakan merupakan bentuk simpati
dan kemarahan publik menyusul agresi militer Israel ke tanah Palestina.
Namun
demikian, perlu ada kejelasan atas produk-produk yang dinilai memiliki
afiliasi terhadap Israel. Menurutnya, semua pihak harus mengidentifikasi
secara jelas agar jangan sampai ada produk dalam negeri yang justru
terkena boikot.
"Ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan bagian
dari persaingan dagang, akhirnya 'sudah ini produk yang Israel',
sehingga kemudian dimanfaatkan untuk menjatuhkannya," katanya.
Salah
satu korban dari momentum BDS adalah Aqua yang dituding sebagai produk
terafiliasi Israel. Padahal, Aqua merupakan produk yang sepenuhnya
berisi tenaga kerja dan sumber daya Indonesia.
BERITA TERKAIT: