Gibran melakukan safari politik ke Temanggung, Jawa Tengah, pada Minggu (29/10). Dia menemui petani untuk menyerap aspirasi rendahnya harga tembakau.
SOal kunjungan itu, Ketua APTI Parmuji, mempertanyakan apakah Gibran sebelum mengunjungi petani tembakau sudah berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo, yang tak lain adalah ayahnya.
"Dengan segala hormat, kami lima kali mengadu pada bapak panjenengan, Pak Jokowi. Bukannya ada kemajuan malah kemunduran," ujar Pramudi dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10).
Dikatakan Parmuji, APTI memandang pemerintahan Jokowi justru cenderung ingin menyingkirkan atau mematikan budidaya tembakau. Baik itu melalui regulasi yang sudah ada, maupun yang saat ini telah direncanakan.
Padahal, sambungnya, dua kali pemilihan presiden, petani tembakau kompak memilih Jokowi.
"Kami dua kali pilpres pendukung setia, tapi dua periode Jokowi tidak berpihak pada petani tembakau," katanya
Bukti ketidakberpihakan itu, masih kata Parmuji, yakni adanya kenaikan cukai rokok setiap tahun yang berimbas pada melemahnya pembelian tembakau lokal.
"Berkali-kali kami melapor, menjerit, mengadukan nasib. Tapi hanya dapat obral janji kosong tidak ada yang terealisasi," tandasnya.
BERITA TERKAIT: