Dua desa itu, memperoleh manfaat kegiatan yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Begitu dikatakan Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, Kemenparekraf, Florida Pardosi, dalam kegiatan yang dihadiri para pelaku pariwisata setempat.
Dikatakan Florida, kegiatan tersebut digelar dengan harapan pengembangan pariwisata bisa didorong untuk naik kelas.
"Pembangunan desa wisata tidak lagi sebatas mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan, namun kualitas kunjungan menuju pembangunan pariwisata berkelanjutan," ujar Florida dalam keterangan tertulis, Senin (28/9).
Florida mengatakan, kesejahteraan masyarakat lokal menjadi fokus pengembangan sektor pariwisata. Pasalnya, masyarakat lokal menjadi pemilik dan pemeran utama yang memastikan kelangsungan pariwisata, terutama destinasi berbasis alam seperti di Danau Toba.
Untuk itu, kata dia, diperlukan adanya kesadaran dan komitmen yang tinggi dalam menjaga kelestarian alam dan budaya, agar keindahan dan keunikan destinasi wisata Indonesia tetap tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan.
Lebih jauh ia menjelaskan pentingnya penyiapan dan pengembangan SDM Pariwisata dalam pengembangan desa wisata. Sehingga dalam Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 ini para pelaku pariwisata yang hadir dibekali dengan pengetahuan mengenai Sapta Pesona, Pelayanan Prima, CHSE (
Cleanliness, Healthy, Safety dan Environment Sustainability).
Terpisah Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, juga menegaskan bahwa Kampanye Sadar Wisata 5.0 menjadi salah satu program unggulan dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan melalui desa-desa wisata.
"Diharapkan, (melalui program ini) desa wisata mampu berbenah diri dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas para perilaku pariwisatanya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: