"Kalau lihat dinamika dan euforia perpolitikan saat ini, memang Anies-Imin di atas angin. Tapi kedua pasangan capres-cawapres mesti harus mawas dan waspada. Karena Jokowi belum mencabut pernyataannya soal cawe-cawe pilpres dengan alasan demi bangsa," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/9).
Muslim mengatakan, sikap waspada Anies-Cak Imin itu diperlukan karena masih ada sejumlah keganjilan yang masih dilakukan Jokowi untuk tetap berkuasa. Salah satunya adalah menggunakan institusi hukum untuk melakukan perlawanan kepada lawan politik.
Selanjutnya, kata Muslim, adanya upaya menguasai kepala daerah dengan jabatan Penjabat (Pj) yang berkepanjangan, serta masih ada wacana penundaan pilkada.
"Padahal di saat Covid-19 sekalipun pilkada dilakukan demi loloskan anak dan mantunya sebagai wali kota. Bahkan di pedesaan kepala desa akan diperpanjang masa jabatannya sampai sembilan tahun," kata Muslim.
Demikian juga, sambung Muslim, persoalan yang terjadi antara Bawaslu dan KPU di DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu) akan mengganggu tahapan pemilu dan pilpres.
"Bisa jadi itu upaya gagalkan dan tunda pemilu yang disengaja?" pungkas Muslim.
BERITA TERKAIT: