Di antara perwakilan civil society yang hadir adalah dua putri Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid (Wahid Foundation) dan Alissa Wahid (Jaringan Gusdurian). Selanjutnya ada Laode Syarif dan Victoria Fanggidae dari Prakarsa.
“Kami bertukar pikiran tentang bagaimana pembangunan di Indonesia, pengembangan SDM, digitalisasi, pendidikan, kesehatan, pemberantasan korupsi, kesetaraan gender, pemerataan pembangunan, tantangan generasi muda, dan berbagai isu lainnya,” jelas Sahat kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/9).
Ajay Banga menyambut baik pertemuan ini. Menurut dia hal itu perlu dijalin terus ke depannya guna menyerap aspirasi dari para civil society di Indonesia.
“Ke depannya kami akan lebih banyak melibatkan dan mendengar masukan dari Civil Society Organizations (CSOs) di Indonesia,” kata orang nomor satu di Bank Dunia asal India tersebut.
Presiden Bank Dunia (World Bank) Ajay Banga berkunjung ke Indonesia selama empat hari mulai 4 September 2023 bertepatan dengan pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN dalam rangka tour global yang bertujuan untuk mempersiapkan playbook baru bagi institusi tersebut.
Playbook Tour bertujuan untuk memperdalam hubungan dengan negara-negara dan berbagai mitra, serta mengidentifikasi peluang untuk memaksimalkan dampak melalui pengetahuan, dukungan keuangan, dan dukungan teknis.
“Kunjungan Banga ke Indonesia akan menggambarkan potensi Bank Dunia untuk mereplikasi dan memperluas proyek-proyek yang memiliki dampak,” demikian pernyataan resmi Bank Dunia.
BERITA TERKAIT: