Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto beserta sejumlah menteri lain.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menegaskan Indonesia dan Bangladesh telah bersahabat lebih dari 50 tahun. Oleh karena itu, persahabatan ini perlu diperkuat melalui kerja sama yang lebih konkret dan bermanfaat bagi kedua negara.
Dipaparkan Presiden Jokowi, nilai perdagangan Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 19 persen dalam 5 tahun terakhir. Momentum ini perlu ditingkatkan dengan mengatasi hambatan perdagangan.
Oleh karena itu, perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) perlu didorong untuk segera diselesaikan agar mempermudah arus dagang dan memperluas akses pasar di kedua negara.
Dalam bidang energi dan infrastruktur, Indonesia juga siap berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Sementara di bidang transportasi, BUMN Indonesia juga turut berkontribusi dengan mengikuti tender pengadaan gerbong kereta api sebanyak 200 gerbong untuk pengembangan konektivitas di Bangladesh.
Pemerintah Indonesia tentunya berharap mendapat tanggapan positif dari Pemerintah Bangladesh terkait hal tersebut.
BERITA TERKAIT: