Kepala Negara mengatakan, Indonesia dan negara berkembang lainnya menaruh harapan kepada Bank Dunia untuk bisa mewujudkan sistem keuangan yang lebih adil.
“Saya yakin Presiden Banga menyadari berbagai kritik pada Bank Dunia, termasuk oleh Sekjen PBB, terkait kurangnya perhatian pada kepentingan negara berkembang," kata sosok yang akrab disapa Jokowi itu.
"Indonesia dan negara berkembang lain menaruh harapan besar kepada anda untuk mewujudkan sistem keuangan global yang lebih adil bagi semua, terutama bagi negara berkembang,” sambungnya.
Menurut Jokowi, situasi ketidakpastian global saat ini berpengaruh terhadap pembangunan di negara berkembang. Untuk itu perlu ada kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk menghadapi situasi itu.
“Saya ingin menjajaki potensi kolaborasi Bank Dunia dengan Indonesia dan ASEAN untuk menjawab tantangan itu,” lanjutnya.
Ikut mendampingi presiden dalam pertemuan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury.
BERITA TERKAIT: