Sebab, keputusan sepihak itu merupakan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Demikian ditegaskan Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9).
“Dia kemudian juga berkhianat terhadap komitmen pada partai ini, terhadap koalisi ini. Nah, ini yang harus dijelaskan kepada publik,” tegas Herman.
Herman juga menyesalkan sikap Anies yang seolah tunduk pada keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menduetkannya dengan Cak Imin. Padahal, Anies sebelumnya telah menyatakan kesediaannya menggaet Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres.
“Bagaimana mungkin Anies Baswedan yang sudah diberikan mandat untuk menentukan calon wakil presidennya, sudah menulis surat kepada AHY, kemudian dia tunduk dan patuh pada Surya Paloh?” ketusnya.
Menurut Herman, menjadi wajar apabila keputusan sepihak itu membuat kader Demokrat bereaksi secara spontan. Pasalnya, Nasdem dan Anies mengkhianati kesepakatan koalisi.
“Tentu reaksinya banyak. Beraneka ragam reaksi dari seluruh kader. Demokrat tentu punya komitmen dan standar moral yang kuat, etika yang baik, menghargai apapun keputusan, bahkan kami menghargai kedaulatan partai partai,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: