Begitu dikatakan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dalam acara Rakernas/Temu Bisnis Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LP-UMKM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Prof Hamka Jakarta pada Rabu (30/8).
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyarankan Muhammadiyah untuk tidak perlu memulainya dengan hal besar, dan dapat memulai dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan berbagai jenis.
Dalam pengembangan UMKM di Muhammadiyah, Zulhas siap mendukung program pendirian 1.000 warung Muhammadiyah.
“Bahkan kami memiliki bantuan program pendirian warung sebesar Rp 40 juta yang terdiri dari Rp.20 juta bantuan dan Rp 20 juta adalah pinjaman," ujar Zulhas.
Zulhas mendorong pendirian 1.000 warung Muhammadiyah berdasarkan pengalamannya saat berjualan sejak usia 6 tahun karena orang tuanya memiliki warung.
Pengalaman ini membuatnya berhasil memperoleh pendapatan Rp 500 juta per bulan ketika berusia 19 tahun, jika dihitung dengan nilai tukar saat ini.
Oleh karena itu, dengan program pendirian warung di Kementerian Perdagangan, ia yakin langkah itu akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama karena modal untuk mendirikan warung jauh lebih terjangkau daripada mendirikan supermarket.
Untuk memastikan bahwa warung tersebut bersaing dengan ritel modern, Zulhas mengusulkan kerjasama antara warung dengan pemasok. Harga barang dijual dengan harga yang sama, tetapi warung akan mendapatkan potongan harga sekitar 15-17 persen.
“Potongan tersebut bagi warung sudah cukup menguntungkan selain menjual produk dirinya sendiri," demikian Zulhas.
BERITA TERKAIT: