“Saya tidak terpikir pindah, karena saya masih PDI Perjuangan dan saya masih ada dan kewajiban,” kata Budiman kepada wartawan, Senin (21/8).
“Tolong sampaikan, tolong tulis ya, saya merasa bahwa saya PDIP sejati,” tegasnya.
Budiman mengaku telah mengikuti kegiatan PDIP sejak duduk di bangku 6 SD. Pun menekuni ajaran-ajaran Bung Karno di SMP secara serius. Oleh karena itu, dia menegaskan masih berdarah merah PDIP dalam jiwa dan raganya.
“Jadi, secara ideologis ya PDIP adalah alat perjuangan saya, bukan sekadar organisasi tempat saya berkarier politik, bukan. Tapi organisasi perjuangan ideologis,” jelasnya.
Toh dia siap menerima konsekuensi andai harus dipecat PDIP. Menurutnya pemecatan itu hanya sebatas kesalahan administrasi semata, bukan mengubahnya tidak lagi berjiwa banteng.
“Jadi, kalau saya dipecat ya paling banter ya itu, hanya akan menghapus status administratif saya sebagai anggota PDIP. Tapi ideologis saya sama. Pilihan saya secara politik yaitu pertimbangannya ideologis dan strategis ketika membentuk Prabu (relawan pendukung Prabowo, red) kemarin,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: