Diluruskan Partai Buruh, acara makan bersama itu terjadi saat konsolidasi akbar buruh se-Jawa Tengah di Banyumas, Sabtu (22/7) lalu. Lokasinya pun bukan di restoran mewah, melainkan di pedagang kaki lima.
Ketua Partai Buruh Kabupaten Cilacap, Asnawi Rachmat menceritakan, saat kejadian, Said Iqbal akan dijamu di restoran namun ditolak oleh sosok yang juga menjadi Presiden Partai Buruh itu.
Partai Buruh Cilacap bahkan sempat mempersiapkan hidangan jamuan makan siang di kantor Sekretariat Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap (FSBMC).
"Bung Presiden (Said Iqbal) sebetulnya akan dijamu di tempat lebih baik. Namun Bung Presiden menolak dan lebih baik makan di pinggiran (pedagang kaki lima)," kata Asnawi Rachmat dalam diskusi daring, Sabtu (12/8).
Setelah menentukan tempat untuk makan siang, Asnawi menyebut makanan yang dipersiapkan adalah menu sederhana yang dijual di kafe milik Reses, mantan buruh migas yang beralih menjadi wirausaha.
"Pertama mie ongklok kebanggan Banyumas, mie nyemek dan ini Bung Presiden menikmati, disuguhi daging yang di atas
grill satu plastik bisa sampai Rp 50 ribu. Itu tidak terlalu mahal," kata Asnawi.
Setelah menjelaskan duduk perkara, Asnawi pun menyayangkan sikap pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menggiring opini seolah-olah Said Iqbal makan mewah di saat buruh menggelar demo.
Asnawi bersama Partai Buruh Cilacap juga menunggu arahan DPP Pusat Partai Buruh dalam menyikapi fenomena ini.
Jagad media sosial dihebohkan dengan beredarnya video Said Iqbal makan menu bakaran alias
grill bernarasi seolah-olah terjadi saat buruh berdemonstrasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Menyikapi beredarnya video itu, Said Iqbal menegaskan rekaman kejadian berlangsung saat ia melakukan konsolidasi se-Jawa Tengah di Cilacap, pada akhir bulan Juli 2023.
"Waktu itu kami melakukan konsolidasi di tempat yang disewa, sangat sederhana, lokasinya adalah lokasi buruh. Setelah konsolidasi, makan siang," kata Iqbal.
BERITA TERKAIT: