Namun, menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, poros keempat sulit terwujud meski kursi Golkar jika menggandeng PAN cukup memenuhi
presidential threshold.
"Karena poros keempat ini tergantung dari istana," kata Andi saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/7).
Di sisi lain, Andi melihat istana sudah memiliki poros yang bakal didukung di gelanggang Pilpres 2024. Sehingga, pembentukan poros keempat hanya akan memecah suara pendukung poros istana.
"Poros keempat ini juga secara elektoral juga tidak elektabel," pungkas analis politik Universitas Nasional itu.
Saat ini poros koalisi yang sudah terbentuk yaitu Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diinisiasi Nasdem, Demokrat, dan PKS. Lalu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi PKB dan Gerindra.
Selanjutnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Golkar, PAN, dan PPP. Sementara PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, saat ini belum membentuk koalisi secara resmi.
Namun, PPP yang sejauh ini merupakan anggota KIB justru memutuskan mendukung Ganjar. Karena itu, Golkar dan PAN diisukan akan membentuk poros baru yang akan jadi poros keempat dalam Pemilu 2024 nanti.
BERITA TERKAIT: