Sebagai penggerak ekonomi, PSN perlu didukung oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing. Keberadaan PSN juga penting bagi Indonesia untuk lepas dari
middle income trap.
Demikian disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Conference on National Strategic Projects (PSN) yang digelar di Jakarta, Rabu (26/7).
Airlangga mengatakan, tahun 2035 Indonesia berpotensi lepas dari jebakan negara menengah. Hal ini hanya bisa dilakukan jika masyarakat Indonesia produktif.
"Tidak semua negara lulus dari
middle income trap. Kuncinya tentu infrastruktur, baik darat, udara, dan laut. Indonesia butuh SDM yang sehat dan cerdas. Siap bersaing dengan perubahan
artificial intelligence. Nah itu yang paling penting,” tegas Menko Airlangga.
Selain mendukung upaya pembangunan kawasan, pemerintah juga mendorong pembangunan kualitas SDM warga yang ada di sekitar kawasan.
Pemerintah juga mendorong agar CSR-CSR wajib ke wilayah di sekitar lokasi kegiatan ekonomi berada. Kita tidak ingin melihat ekonomi tinggi, pembangunannya tinggi, tetapi masih ada angka kemiskinan,” tegas Airlangga.
Terkait pembangunan infrastruktur, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia memiliki
energy cost yang murah. Hal ini membuktikan bahwa infrastruktur Indonesia dibangun secara efisien dan berdaya saing.
Indonesia juga mendorong reformasi industri 4.0 berbasis digital, yang didukung dengan pembangunan infrastruktur.
Dalam pembangunan PSN, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berperan mengoordinasikan Kementerian/Lembaga dan mengawal pembangunan PSN agar berjalan sesuai target. Sebagai penopang utama transformasi ekonomi, sebanyak 158 Proyek Strategis Nasional telah beroperasi dalam delapan tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai Rp 1.107,2 Triliun.
Selanjutnya Menko Airlangga juga menyinggung tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Sebagai salah satu bagian dari PSN, pembangunan IKN dapat mendorong diversifikasi ekonomi menjadi representasi kemajuan bangsa.
BERITA TERKAIT: